Foto : Saat Prosesi Kirab Pusaka Ponorogo. dimulai di halaman makam Batorokatong, Selasa (18/7/2027).
PONOROGO I desatanjungasri.id – Pemerintah Desa Tanjungsari, Kecamatan Jenangan terlihat punya kepedulian tinggi dalam melestarikan budaya adiluhung warisan nenek moyang terdahulu, terutama di wilayah Kota Lama Ponorogo.
Itu terbukti, Kepala Desa Tanjungsari, Zainur Rofiqi telah ikut dalam tim terdepan dalam Kirab budaya Lintas Sejarah rangkaian perayaan Grebeg Suro, Selasa (18/7/2027).
Dalam kesempatan itu, Zainur Rofiqi Kepala Desa Tanjungsari, dalam kirab pusaka tahun ini mendapat kepercayaan menjadi peserta utama dalam kirab tersebut.
“Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi dan ikut serta melestarikan budaya adiluhung warisan nenek moyang terdahulu ini. Semoga dengan kegiatan ini kebudayaan bumi Reog ini bisa lestari dan berdampak positif kepada masyarakat,”terangnya.
Ia berharap, warisan budaya rangkaian Grebeg Suro ini terus dilestarikan. “Ini penting untuk diuri-uri sebagai gambaran dan napak tilas perpindahan pusat pemerintahan dari Kota Lama ke Kota Tengah seperti saat ini,” pungkasnya.
Kirab pusaka yang juga memperingati hari jadi Ke 527 Kabupaten Ponorogo tahun 2023 tersebut berturut – turut dimulai dari Pendopo Makam Bathoro Katong menuju Jl. Raden Katong, Jl. Niken Ghandini, Perempatan Pasar Pon menuju Jl. Bathoro Kathong Jl. KH. Ahmad Dahlan Jl. Soekarno-Hatta Jl. Jendral Sudirman Jl. Aloon – Aloon Timur dan finish di depan Paseban Kabupaten Ponorogo.
Perlu di ketahui bahwa, Tiga pusaka Kabupaten Ponorogo sempat menginap semalam di kompleks makam Batoro Katong sebelum dikirab. Tombak Kyai Tunggul Naga, Angkin Cinde Puspita, dan Payung Kyai Songsong Tunggul Wulung transit di paseban untuk dijamas sebelum dikembalikan ke Pringgitan, rumah dinas bupati Ponorogo.
- Reporter : Media Center.